Tes bahasa Jepang punya banyak manfaat praktis karena hasilnya bakal berguna untuk kamu yang mau kerja di Jepang, daftar beasiswa, kuliah, sampai sekadar ingin mengukur sejauh mana kemampuanmu. Tapi, tesnya ternyata nggak cuma satu jenis, loh.
Nah, biar kamu nggak bingung, yuk kenalan dulu sama beberapa jenis tes bahasa Jepang yang populer dan sering dipakai!
1. JLPT – Japanese Language Proficiency Test (日本語能力試験)
Nah ini dia, si paling populer! JLPT atau Japanese Language Proficiency Test adalah tes bahasa Jepang yang paling dikenal secara internasional. Diselenggarakan oleh Japan Foundation dan JEES, JLPT jadi standar utama untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang orang non-native.
Apa yang diujikan? Kamu akan diuji dari segi grammar aja, pemahaman teks, kosakata, dan kemampuan listening. Tapi tenang, kamu nggak perlu siapin materi speaking atau writing, karena dua bagian itu nggak ada di JLPT.
JLPT punya 5 level, dari N5 yang paling basic sampai N1 yang super advanced:
- N5: Bisa ngerti kalimat simpel dan kosakata dasar. Cocok buat pemula.
- N4: Sudah lebih paham teks dan percakapan harian.
- N3: Level menengah. Bisa nangkep isi berita ringan dan obrolan umum.
- N2: Mulai serius nih. Bisa ngerti teks dan percakapan kompleks. Biasanya jadi syarat kerja atau studi di Jepang.
- N1: Level dewa. Bisa paham teks akademik dan bahasa Jepang formal yang njelimet.
Tes ini diadakan dua kali setahun, biasanya di bulan Juli dan Desember, dan bisa diikuti di berbagai kota besar di Indonesia. Kalau kamu lulus, kamu akan dapat sertifikat sebagai bukti kemampuanmu.
2. JFT-Basic – Japan Foundation Test for Basic Japanese
Kalau tujuan kamu adalah kerja di Jepang sebagai tenaga kerja SSW (Specified Skilled Worker), JFT-Basic ini jadi pilihan utama. Tes ini khusus dirancang buat mengukur kemampuan komunikasi dasar dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.
JFT-Basic berbasis komputer dan terdiri dari empat bagian: Script Reading, Vocabulary, Listening, dan Grammar. Levelnya setara dengan A2 dalam CEFR atau kurang lebih sama dengan JLPT N5–N4. Jadi kalau kamu baru mulai belajar dan langsung mau kerja ke Jepang, tes ini bisa banget jadi target awalmu.
3. NAT-Test – Nihongo Achievement Test
NAT-Test ini sering disebut-sebut sebagai “pemanasan sebelum JLPT”. Bentuk dan strukturnya mirip banget dengan JLPT, jadi cocok banget buat latihan sebelum ikut ujian resmi. Levelnya juga sama: dari 5Q (setara N5) sampai 1Q (setara N1).
Yang bikin menarik, NAT-Test diadakan lebih sering sepanjang tahun dibanding JLPT. Jadi, kalau kamu nggak sempat daftar JLPT, kamu bisa coba ikut NAT-Test dulu untuk mengukur kemampuan.
4. TOPJ – Test of Practical Japanese
Tes yang satu ini juga mulai banyak dipakai, terutama oleh sekolah bahasa atau untuk kebutuhan visa pelatihan teknis. Yang unik dari TOPJ, selain menguji bahasa Jepang praktis, juga ada unsur budaya Jepang yang ikut diuji.
Sistem levelnya beda nih, pakai huruf: A, B, C, mirip sistem CEFR. Jadi selain bisa belajar bahasa, kamu juga bisa dapet insight soal budaya Jepang.
Jadi, Mana Tes yang Cocok Buat Kamu?
Nah, setelah tahu jenis-jenis tesnya, sekarang tinggal kamu pilih yang paling sesuai sama tujuanmu:
Kalau tujuan kamu adalah bekerja di Jepang lewat jalur SSW, maka JFT-Basic atau JLPT N4 bisa jadi pilihan tes yang pas.
Sedangkan, untuk kamu yang ingin melanjutkan kuliah atau mengincar beasiswa ke Jepang, sebaiknya targetkan JLPT N2 atau N1, karena level ini biasanya menjadi persyaratan utama. Bagi kamu yang masih baru belajar bahasa Jepang, mulailah dari JLPT N5 sebagai langkah awal, lalu naik bertahap ke level berikutnya. Nah, kalau kamu ingin coba dulu suasana tes bahasa Jepang sebelum ikut ujian resmi seperti JLPT, NAT-Test bisa jadi ajang latihan yang sangat membantu.
