9 Langkah dan Urutan Belajar Bahasa Jepang yang Benar

9 urutan belajar bahasa Jepang untuk pemula: Menguasai Hiragana, Belajar Katakana, Menambah Kosakata Dasar, Memahami Tata Bahasa, Mulai Belajar Kanji,…

Kamu mungkin pernah ngerasa bingung saat mulai belajar bahasa Jepang. Di awal, kamu semangat banget, tapi setelah lihat ada tiga jenis huruf, kosakata yang asing, dan aturan grammar yang beda dari bahasa Indonesia, kamu jadi maju mundur. Wajar banget, kok. Belajar bahasa Jepang memang butuh tahapan yang jelas supaya kamu nggak tersesat di tengah jalan. Nah, artikel ini akan bantu kamu memahami urutan belajar bahasa Jepang dari nol sampai bisa ngobrol dengan percaya diri.

1. Belajar Hiragana

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menguasai hiragana. Ini adalah salah satu dari tiga jenis huruf dalam bahasa Jepang dan jadi fondasi dasar dalam membaca dan menulis. Hampir semua kata dalam bahasa Jepang bisa ditulis pakai hiragana. Jadi kalau kamu udah bisa baca huruf ini, kamu akan jauh lebih mudah memahami teks sederhana.

Contohnya, あ (a), い (i), う (u), え (e), お (o). Totalnya ada 46 karakter dasar yang perlu kamu hafalkan. Kamu bisa pakai metode mnemonik atau aplikasi belajar seperti Kana Town atau Dr. Moku untuk bantu mengingat lebih cepat. Setelah hafal bentuknya, coba latih juga cara menulisnya dengan tangan biar otak dan tangan kamu sinkron.

2. Belajar Katakana

Setelah kamu nyaman dengan hiragana, lanjut ke katakana. Katakana dipakai untuk menulis kata-kata serapan dari bahasa asing seperti コンピュータ (kompyūta) yang artinya komputer. Hurufnya mirip robot dan lebih kaku dibanding hiragana, jadi gampang dibedain.

Katakana juga punya 46 karakter dasar. Latih membaca dan menulisnya sampai kamu bisa mengenali perbedaannya. Katakana sering muncul di menu makanan, produk, nama tokoh anime, atau saat kamu traveling ke Jepang, jadi kamu harus terbiasa dengan huruf ini.

3. Mulai Mengenal Kosakata Dasar

Setelah huruf, saatnya kamu mulai mengisi kepala dengan kosakata. Fokus dulu ke kata-kata yang kamu temui setiap hari, seperti angka, warna, anggota keluarga, makanan, dan kegiatan harian. Kamu bisa mulai dengan target 100–300 kata dulu.

Gunakan flashcard digital seperti Anki atau Tsurukame supaya kamu bisa belajar kosakata kapan pun. Biar lebih mudah, kelompokkan kosakatanya berdasarkan tema. Misalnya hari ini fokus ke kosakata makanan, besok ke angka dan warna.

4. Belajar Tata Bahasa Dasar

Grammar dalam bahasa Jepang cukup unik, karena struktur kalimatnya beda dengan bahasa Indonesia. Format dasarnya adalah Subjek + Objek + Kata Kerja. Misalnya:

わたしはパンをたべます。 Watashi wa pan o tabemasu. (Saya makan roti)

Kamu harus memahami partikel-partikel dasar seperti は (wa), が (ga), を (o), に (ni), dan で (de) karena ini yang menunjukkan hubungan antar kata. Buku seperti Minna no Nihongo atau Genki sangat membantu karena menyediakan latihan-latihan yang lengkap dan progresif.

5. Mulai Belajar Kanji

Kanji bisa terlihat menakutkan karena jumlahnya ribuan, tapi kamu nggak perlu hafal semuanya. Mulai aja dari 50–100 kanji dasar seperti:

日 (hari/matahari), 月 (bulan), 人 (orang)

Fokus dulu pada kanji yang sering muncul di buku pelajaran JLPT N5. Gunakan aplikasi seperti WaniKani atau Kanji Study untuk bantu kamu mengenal bentuk, arti, dan cara baca kanji. Jangan buru-buru, konsistensi lebih penting daripada kuantitas.

6. Latihan Mendengar (Listening)

Banyak pelajar yang jago baca tapi nggak bisa menangkap percakapan asli karena kurang latihan dengar. Kamu harus melatih telinga kamu agar terbiasa dengan ritme dan intonasi bahasa Jepang.

Coba dengarkan anime, dorama, podcast, atau video YouTube dengan subtitle bahasa Jepang. Mulai dari yang pelan dan jelas seperti NHK Easy Japanese. Fokuskan telinga kamu untuk mengenali pola kalimat dan kosakata yang sudah kamu pelajari.

7. Latihan Berbicara (Speaking)

Ngomong pakai bahasa asing bisa bikin grogi, apalagi kalau kamu belum terbiasa. Tapi justru karena itu kamu harus mulai berbicara sejak awal. Ulangi kalimat yang kamu dengar dari audio (teknik shadowing), atau coba rekam suara kamu.

Kamu juga bisa cari teman ngobrol lewat aplikasi seperti HelloTalk atau Tandem. Nggak usah takut salah. Yang penting kamu mulai berani mencoba memperkenalkan diri, tanya arah, atau pesan makanan dalam bahasa Jepang.

8. Membaca dan Menulis

Saat kamu sudah punya bekal huruf, kosakata, dan grammar dasar, coba praktikkan dengan membaca dan menulis. Mulai dari manga anak-anak, cerita pendek, atau artikel di NHK Easy. Jangan lupa tulis jurnal harian kamu dalam bahasa Jepang.

Tulis aja hal-hal sederhana seperti apa yang kamu makan hari ini, rencana besok, atau hal menarik yang kamu pelajari. Ini akan bantu kamu terbiasa berpikir dalam bahasa Jepang dan memperkuat pemahaman grammar.

9. Ambil Sertifikasi (Opsional)

Kalau kamu butuh target yang jelas, kamu bisa ambil ujian sertifikasi bahasa Jepang seperti JLPT (Japanese Language Proficiency Test). Ujian ini punya lima level, dari N5 (paling mudah) sampai N1 (paling sulit).

Mulai dengan menargetkan lulus JLPT N5. Ini akan bantu kamu mengukur sejauh mana kemajuan belajar kamu dan jadi motivasi tambahan. Kamu bisa cari soal-soal latihan JLPT secara gratis di internet atau ikut kursus persiapan.Akhirnya, proses belajar bahasa Jepang nggak harus berat asal kamu tahu langkah-langkahnya. Mulai dari huruf, kosakata, grammar, dan listening, lalu lanjut ke speaking, membaca, dan menulis. Kalau mau, kamu bisa lanjut ke sertifikasi. Dengan mengikuti urutan belajar bahasa Jepang yang tepat, kamu bisa belajar lebih fokus dan nggak cepat menyerah.

Kuasai Bahasa Jepang 10x Lebih Cepat untuk Kerja atau Kuliah di Jepang

Belajar bahasa Jepang dengan metode cepat dan efektif, khusus untuk persiapan kerja di Jepang. Tingkatkan keterampilanmu dan raih peluang karir lebih luas!

Artikel Pocket Nihongo

Jelajahi artikel – artikel menarik seputar kerja ke Jepang serta tips & triknya

Supaya pemula nggak bingung atau bahkan berhenti di tengah jalan, yuk simak 7 tips belajar bahasa Jepang untuk pemula yang praktis dan mudah!

Angka dalam bahasa Jepang punya sistem yang agak berbeda dengan Bahasa Indonesia. Ada dua sistem utama yaitu sistem Sino dan sistem asli Jepang.

Magang di Jepang adalah kesempatan untuk bekerja sambil belajar di negeri Sakura. Kamu bisa mendapatkan pekerjaan magang ini lewat Technical Intern Training Program (TITP).

Scroll to Top