UMR Tokyo dan Realita Hidup Pekerja Asing di Ibu Kota Jepang

Pada tahun 2024, UMR Tokyo ditetapkan sebesar 1.113 yen per jam. Ini memang angka tertinggi dibandingkan prefektur lainnya. Tetapi biaya hidup di Tokyo juga…

Kalau kamu berencana kerja di Jepang, khususnya di Tokyo, satu hal yang wajib kamu tahu adalah soal UMR Tokyo. Banyak orang beranggapan bahwa kerja di Tokyo pasti enak karena gajinya tinggi. 

Tapi, apakah benar UMR-nya cukup buat hidup nyaman di kota semahal itu? Artikel ini bakal bantu kamu memahami seperti apa standar upah minimum di Tokyo, hak-hak pekerja asing, dan bagaimana cara menyiasati pengeluaran harian.

UMR Tokyo: Tertinggi di Jepang, Tapi…

Pada tahun 2024, UMR di Tokyo ditetapkan sebesar 1.113 yen per jam. Ini memang angka tertinggi dibandingkan prefektur lainnya. Kalau dikalikan dengan jam kerja standar 40 jam per minggu, maka penghasilan bulanan kotor kamu bisa mencapai sekitar 178.080 yen. 

Kalau dikonversikan ke rupiah dengan asumsi kurs 1 yen = Rp115, penghasilan tersebut setara dengan kurang lebih Rp20.479.200 per bulan. Jumlah ini memang terlihat cukup besar. Tapi jangan dulu senang, biaya hidup di Tokyo juga termasuk paling mahal se-Jepang.

Hak Tenaga Kerja Asing di Jepang

Kalau kamu warga negara Indonesia yang kerja di Jepang secara legal, kamu akan mendapatkan hak yang sama dengan pekerja lokal. Perusahaan wajib membayar gaji sesuai UMR atau upah industri, tergantung mana yang lebih tinggi. Selain itu, kamu juga berhak atas jaminan sosial seperti asuransi kesehatan dan pensiun, asalkan kamu bekerja lebih dari 20 jam per minggu dan memiliki kontrak lebih dari satu tahun.

Sistem ini dirancang supaya pekerja asing tetap terlindungi dan punya akses terhadap layanan kesehatan dan keamanan finansial di masa depan. Jadi, meskipun kamu bukan warga negara Jepang, kamu tetap bisa merasakan manfaat dari sistem ketenagakerjaan yang cukup terstruktur di sana.

Biaya Hidup di Tokyo yang Tidak Murah

Sekarang pertanyaannya, apakah gaji UMR cukup buat hidup layak di Tokyo? Jawabannya tergantung gaya hidup dan strategi keuanganmu. Rata-rata, biaya sewa apartemen kecil di Tokyo bisa menghabiskan 50.000–80.000 yen per bulan. Belum termasuk transportasi, makan harian, tagihan listrik, gas, air, dan kebutuhan pribadi lainnya.

Makan di luar setiap hari bisa cepat menguras dompet, apalagi kalau kamu nggak pintar-pintar memilih tempat makan. Beli bahan makanan dan masak sendiri bisa jadi solusi hemat. Transportasi juga lumayan mahal kalau kamu tinggal jauh dari tempat kerja, jadi pastikan kamu memilih lokasi tempat tinggal yang strategis.

Cara Pekerja Asing Mengakali Pengeluaran

Karena sadar biaya hidup di Tokyo tergolong tinggi, banyak pekerja asing di sana berusaha mencari berbagai cara supaya penghasilan mereka tetap mencukupi. Salah satu strategi yang paling umum adalah mengambil jam lembur jika perusahaan menyediakan. 

Gaji lembur di Jepang dihitung lebih tinggi dari tarif jam kerja reguler, bisa mencapai 125% dari gaji dasar untuk jam pertama dan bahkan lebih tinggi jika melebihi jam lembur tertentu. 

Bagi pekerja dengan penghasilan setara UMR, tambahan dari lembur bisa jadi penopang utama agar bisa tetap menabung atau menutupi kebutuhan bulanan seperti sewa, makan, dan transportasi.

Selain lembur, pekerja asing juga berharap mendapatkan tunjangan tambahan dari perusahaan. Beberapa perusahaan di Jepang memberikan subsidi transportasi bulanan, tunjangan tempat tinggal, atau bahkan bonus tahunan. Fasilitas ini sangat membantu karena bisa mengurangi pengeluaran tetap yang cukup besar. 

Misalnya, jika tempat tinggal disubsidi perusahaan, kamu bisa menghemat hingga puluhan ribu yen per bulan. Karena itu, sebelum menerima tawaran kerja, penting untuk memahami dengan detail semua benefit yang disediakan perusahaan agar kamu bisa mengelola anggaran secara lebih realistis sejak awal.

Gaji Tinggi, Tapi Harus Pintar Atur Uang

UMR yang tinggi bukan jaminan kamu bisa hidup mewah di Tokyo. Kamu tetap harus pintar dalam mengatur keuangan. Buat anggaran bulanan, pisahkan kebutuhan pokok dan keinginan, dan sebisa mungkin menabung. Hidup di Tokyo itu menantang, tapi juga memberikan banyak kesempatan kalau kamu bisa beradaptasi.Jadi, meskipun UMR Tokyo terbilang tinggi, kamu tetap harus realistis dan siap menghadapi biaya hidup yang nggak murah. Hak pekerja asing di Jepang cukup kuat, tapi agar bisa bertahan dan berkembang, kamu perlu strategi finansial yang matang. Kalau kamu punya niat kuat dan perencanaan yang tepat, kerja di Tokyo bisa jadi batu loncatan untuk masa depan yang lebih baik.

Kuasai Bahasa Jepang 10x Lebih Cepat untuk Kerja di Jepang

Belajar bahasa Jepang dengan metode cepat dan efektif, khusus untuk persiapan kerja di Jepang. Tingkatkan keterampilanmu dan raih peluang karir lebih luas!

Artikel Pocket Nihongo

Jelajahi artikel – artikel menarik seputar kerja ke Jepang serta tips & triknya

9 urutan belajar bahasa Jepang untuk pemula: Menguasai Hiragana, Belajar Katakana, Menambah Kosakata Dasar, Memahami Tata Bahasa, Mulai Belajar Kanji,…

Angka dalam bahasa Jepang punya sistem yang agak berbeda dengan Bahasa Indonesia. Ada dua sistem utama yaitu sistem Sino dan sistem asli Jepang.

Biar nggak salah pilih, ada beberapa rekomendasi buku belajar bahasa Jepang yang cocok untuk orang Indonesia, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.

Scroll to Top