Gaji kerja di Jepang jauh lebih tinggi daripada gaji kerja di dalam negeri. Inilah mengapa ada banyak orang Indonesia yang tertarik untuk bekerja di Jepang. Tapi, ada hal penting yang perlu kamu perhatikan sejak awal yaitu syarat fisik kerja di Jepang. Jangan sampai kamu sudah belajar bahasa, ikut pelatihan, tapi gagal berangkat karena tidak lolos tes fisik.
Naih, ini beberapa syarat fisik yang harus kamu penuhi kalau ingin kerja di Jepang, terutama lewat jalur magang teknis atau Tokutei Ginou.
1. Tinggi dan Berat Badan Ideal
Meski tidak semua bidang kerja mensyaratkan tinggi badan minimum, beberapa perusahaan di sektor konstruksi, manufaktur, atau pertanian biasanya mencari kandidat dengan tinggi minimal sekitar 160 cm untuk laki-laki dan 150 cm untuk perempuan. Berat badan juga sebaiknya proporsional. Ini karena pekerjaan fisik di Jepang menuntut daya tahan tubuh dan kekuatan yang stabil.
Tapi, ini bukan berarti kamu harus kurus atau langsing layaknya supermodel. Yang penting, tubuhmu cukup kuat buat bekerja sesuai bidang yang kamu lamar. Kalau kamu terlalu kurus atau terlalu gemuk, bisa jadi kamu diminta ikut program penyesuaian fisik sebelum berangkat.
2. Penglihatan dan Pendengaran Normal
Kesehatan mata dan telinga jadi pertimbangan utama, apalagi kalau kamu kerja di bidang manufaktur, logistik, atau tempat dengan mesin berat. Banyak perusahaan minta penglihatan minimal 6/12, baik dengan atau tanpa kacamata. Kalau kamu punya gangguan penglihatan berat, bisa jadi itu jadi penghalang.
Begitu juga dengan pendengaran. Kamu harus bisa menangkap perintah verbal dengan jelas. Ini bukan cuma soal keselamatan kerja, tapi juga soal komunikasi saat kamu mulai bekerja nanti.
3. Tidak Punya Penyakit Kronis
Syarat ini berlaku buat semua jenis pekerjaan. Kamu tidak boleh punya penyakit kronis seperti TBC aktif, hepatitis, jantung, diabetes akut, atau gangguan paru-paru berat. Perusahaan ingin memastikan bahwa kamu bisa bekerja secara stabil dan tidak punya risiko medis tinggi selama kontrak berlangsung.
Sebelum berangkat, kamu akan diminta menjalani medical check-up menyeluruh. Kalau hasilnya menunjukkan kamu tidak fit secara medis, pengajuan visa kerjamu bisa dibatalkan.
4. Fisik Kuat dan Tahan Kerja Berat
Pekerjaan di Jepang, terutama di sektor konstruksi, pertanian, atau perawatan lansia, sangat menuntut secara fisik. Kamu harus sanggup berdiri lama, mengangkat beban berat, atau bekerja di luar ruangan dalam kondisi cuaca ekstrem.
Banyak lembaga pelatihan akan mengevaluasi daya tahan tubuhmu dari awal. Misalnya dengan push-up, squat, atau tes kekuatan otot. Jadi sebelum kamu ikut seleksi, sebaiknya mulai rutin olahraga agar tubuhmu terbiasa.
5. Tidak Ada Cacat Fisik Berat
Beberapa bidang pekerjaan memang tidak memperbolehkan adanya cacat fisik berat yang menghambat aktivitas kerja. Misalnya, kehilangan jari, kaki pincang, atau kelainan tulang belakang bisa menjadi pertimbangan khusus dari pihak perusahaan.
Namun, untuk kondisi ringan yang tidak memengaruhi performa kerja, biasanya masih ada toleransi. Kamu bisa konsultasi langsung ke LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) atau agen pengiriman tenaga kerja untuk tahu apa saja batasannya.
6. Bebas Narkoba dan Alkohol
Pemeriksaan urine dan darah untuk mendeteksi penggunaan zat terlarang adalah bagian dari standar tes kesehatan. Jepang sangat ketat soal ini. Kamu harus bebas dari segala bentuk penggunaan narkoba dan tidak punya kebiasaan minum alkohol berlebihan.
Selain buat keamanan kerja, ini juga terkait dengan gaya hidup sehat yang jadi standar hidup di Jepang. Perusahaan Jepang biasanya ingin pekerja asing yang bisa menjaga diri dan bekerja secara profesional.
Akhir Kata
Sebelum kamu melamar kerja ke Jepang, pastikan kamu sudah memenuhi syarat fisik kerja di Jepang seperti tinggi badan proporsional, kondisi tubuh sehat, tidak punya penyakit berat, dan sanggup bekerja keras. Ini semua akan diperiksa saat proses seleksi, jadi persiapan dari awal sangat membantu.