Kamu yang berencana kerja di Jepang pasti sudah dengar kalau gaji di sana cukup tinggi dibandingkan di Indonesia. Tapi jangan langsung tergiur dulu, karena biaya hidup di Jepang untuk TKI juga nggak bisa dibilang murah. Kalau kamu nggak pintar mengatur keuangan, bisa jadi uang gaji habis begitu saja dan nggak ada yang ditabung.
Nah, biar kamu bisa siap-siap dari sekarang, yuk kita breakdown bareng berapa sih pengeluaran yang harus kamu siapin saat hidup di Jepang, dan gimana caranya supaya uang kamu tetap aman.
Biaya Tempat Tinggal
Tempat tinggal adalah pengeluaran paling besar yang biasanya harus kamu bayar setiap bulan. Kalau kamu kerja lewat program resmi, biasanya tempat tinggal sudah disediakan perusahaan dan dipotong dari gaji. Tapi tetap penting tahu kisarannya.
- Sewa apartemen atau asrama: sekitar 20.000 yen – 50.000 yen per bulan (sekitar Rp2 juta – Rp6 juta, tergantung lokasi dan fasilitas)
- Biaya listrik, gas, dan air: bisa tambah 5.000 yen – 10.000 yen (sekitar Rp500 ribu – Rp1 juta)
Kalau kamu tinggal di daerah kota besar seperti Tokyo atau Osaka, harga bisa jauh lebih mahal dibanding kota kecil seperti Kumamoto atau Gifu. Jadi, lebih hemat kalau kamu ditempatkan di daerah suburban.
Biaya Makan Sehari-hari
Makan juga jadi salah satu kebutuhan utama yang harus diperhitungkan. Makanan di Jepang terkenal sehat, tapi juga cukup mahal kalau kamu sering beli di luar.
- Masak sendiri: bisa hemat sekitar 10.000 yen – 15.000 yen per bulan (sekitar Rp1 juta – Rp1,5 juta)
- Makan di konbini atau restoran cepat saji: satu porsi sekitar 500 yen – 700 yen (Rp50 ribu – Rp80 ribu)
Kalau kamu rajin masak, jelas bisa jauh lebih hemat. Beberapa perusahaan bahkan menyediakan dapur di asrama, jadi kamu bisa masak sendiri dan bawa bekal ke tempat kerja.
Biaya Transportasi
Transportasi umum di Jepang sangat efisien, tapi juga nggak murah. Kalau tempat tinggal kamu jauh dari lokasi kerja dan kamu harus naik kereta setiap hari, ini harus masuk daftar pengeluaran tetap.
- Tiket kereta atau bus: bisa 10.000 yen – 15.000 yen per bulan (sekitar Rp1 juta – Rp1,5 juta)
- Sepeda: kalau tempat tinggal dan kerja tidak terlalu jauh, kamu bisa beli sepeda second-hand seharga 5.000 yen – 10.000 yen sekali bayar. Ini lebih hemat dalam jangka panjang.
Biasanya perusahaan menanggung sebagian biaya transportasi, tapi tetap pastikan kamu tahu berapa yang harus kamu siapkan.
Strategi Mengelola Uang Biar Nggak Boncos
Nah, pengen tahu strategi menabung uang saat bekerja di Jepang? Cek tips di bawah ini!
1. Pisahkan Uang Tabungan Sejak Gajian
Begitu kamu terima gaji, langsung sisihkan sebagian buat tabungan. Jangan tunggu sisa di akhir bulan, karena biasanya malah habis tanpa sadar. Targetkan minimal 20% dari gaji kamu langsung masuk rekening tabungan.
2. Catat Semua Pengeluaran Harian
Biar kamu tahu ke mana saja uang kamu pergi. Banyak aplikasi gratis buat bantu kamu catat pengeluaran harian. Dari situ kamu bisa evaluasi, mana pengeluaran yang perlu dikurangi.
3. Belanja Bahan Makanan di Diskon Malam Hari
Di Jepang, supermarket akan kasih diskon untuk makanan segar yang belum terjual menjelang malam. Kamu bisa belanja sekitar jam 7 malam ke atas buat dapat harga lebih murah.
4. Manfaatkan Toko Serba 100 Yen
Ada banyak kebutuhan harian yang bisa kamu beli di toko 100 yen, mulai dari alat mandi, alat masak, sampai perlengkapan kerja. Kualitasnya cukup oke dan sangat hemat.
5. Bawa Bekal dan Kurangi Jajan
Meskipun konbini enak dan praktis, kebiasaan jajan di sana bikin boros. Bekal dari rumah lebih hemat dan lebih sehat. Kamu juga bisa atur gizi sesuai kebutuhan.
Hidup di Jepang memang menantang, tapi dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa hidup layak dan bawa pulang tabungan. Ingat, kerja ke luar negeri itu tujuannya bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi supaya kamu bisa punya masa depan yang lebih stabil. Jadi, pahami betul dulu biaya hidup di Jepang untuk TKI dan atur keuanganmu sejak hari pertama bekerja!