Berapa Gaji Magang di Jepang per Jam?

Kisaran gaji magang di Jepang per jam bisa bervariasi, tetapi biasanya mengikuti upah minimum regional di prefektur. Misal di Tokyo sekitar 1113 Yen per jam.

Mimpi bekerja di Jepang tidak selalu tentang menjadi TKI dengan kontrak panjang. Kamu bisa saja memilih magang singkat sambil belajar bahasa dan budaya, lalu pulang dengan pengalaman berharga plus tabungan. Tapi, bisakah hidup di Jepang yang mahal hanya mengandalkan gaji magang di Jepang per jam? Apakah program magang benar-benar viable untukmu sebagai tenaga kerja asing dari Indonesia, atau justru akan jadi beban finansial? 

Memahami Sistem dan Aturan Magang di Jepang

Pertama, kamu harus bedakan antara magang (internship) dan program pelatihan teknis (Technical Intern Training Program/TITP). Magang bersifat lebih singkat dan fokus pada pembelajaran, sementara TITP lebih panjang dan bertujuan untuk transfer skill. 

Untuk magang, status visa-nya biasanya Cultural Activities atau Designated Activities yang sangat membatasi jam kerja dan lamanya program. Ini langsung mempengaruhi penghasilanmu. 

Perusahaan di Jepang sangat ketat dengan aturan ini. Mereka tidak boleh memperlakukan pekerja magang seperti pekerja penuh waktu. Kamu di sana terutama untuk belajar, bukan untuk menjadi tenaga kerja produktif.

Kisaran Gaji Magang per Jam dan Potongannya

Lalu, berapa sebenarnya upah per jam untuk magang? Kisarannya bisa bervariasi, tetapi biasanya mengikuti upah minimum regional di prefektur tempat kamu magang. 

Sebagai contoh, upah minimum per jam di Tokyo sekitar 1.113 Yen (sekitar Rp 115.000). Namun, angka yang kamu terima tidak akan segitu. Sama seperti pekerja lain, gajimu akan dipotong pajak penghasilan dan asuransi. Besarannya bisa sekitar 10-15% dari gaji brutto-mu. Jadi, dari 1.113 Yen per jam, yang kamu terima bisa sekitar 950-1.000 Yen per jam. Kalikan dengan jumlah jam yang diizinkan untuk magang, dan kamu akan melihat total penghasilan bulanannya tidak besar.

Bisakah Magang Sambil Bekerja Full-Time di Jepang?

Ini pertanyaan penting. Bisakah kamu magang sambil bekerja paruh waktu (baito/arubaito) di tempat lain untuk menambah uang saku? Jawabannya sangat rumit dan hampir mustahil. 

Visa magang atau budaya memiliki pembatasan ketat terhadap aktivitas kerja yang menghasilkan uang. Visa ini tidak mengizinkan kamu untuk bekerja paruh waktu di luar tempat magang. 

Melanggar aturan ini berarti kamu melanggar status visa dan berisiko dideportasi serta dilarang masuk Jepang di masa depan. Jadi, kamu harus menghidupi dirimu di Jepang hanya dari uang saku magang yang diberikan perusahaan. Ini yang membuat perhitungan finansial menjadi sangat krusial.

Gaji vs. Biaya Hidup

Sekarang, mari bandingkan pendapatan dengan pengeluaran. Misalkan kamu magang di Tokyo dengan upah 1.000 Yen per jam (netto) dan diizinkan kerja 20 jam per minggu. Total penghasilanmu sekitar 80.000 Yen per bulan. 

Sewa kamar sederhana di Tokyo bisa dimulai dari 50.000-60.000 Yen, belum termasuk biaya listrik, air, dan internet. Belum lagi untuk transportasi dan makan. Jelas, angka 80.000 Yen tidak akan cukup. 

Inilah mengapa sebagian besar program magang yang legitimate justru tidak membayarmu, atau membayar sangat kecil, tetapi menyediakan akomodasi dan tunjangan hidup. Jika program magang menawarkan gaji per jam tanpa menyediakan akomodasi, kamu harus sangat waspada dan hitung detail pengeluarannya.

Strategi Kerja Magang di Jepang

Agar magangmu viable, kamu harus mencari program yang menawarkan paket lengkap. 

  • Cari magang yang sudah menyertakan akomodasi gratis atau disubsidi besar. 
  • Pastikan mereka memberikan tunjangan transportasi atau bahkan uang makan. 
  • Baca kontrak dengan teliti sebelum menandatanganinya. 

Waspadai program magang yang terlalu fokus pada gaji per jam yang tinggi tetapi tidak menyebutkan support hidup lainnya. Bisa jadi itu adalah skema yang tidak jelas. 

Magang di Jepang bisa menjadi pengalaman luar biasa, tetapi kamu harus memastikan bahwa dasar finansialmu kuat. Jangan sampai terjebak dalam situasi yang justru memberatkan.Jadi, apakah magang viable? Jawabannya adalah ya, HANYA JIKA program tersebut dirancang dengan baik dan menyediakan support dasar untuk hidup. Kamu tidak bisa mengandalkan gaji magang di Jepang per jam saja untuk menutupi semua biaya. Pilih program yang transparan, utamakan pembelajaran, dan pastikan semua kebutuhan dasarmu tercukupi agar pengalaman magangmu di Jepang berkesan dan bebas dari masalah finansial.

Kuasai Bahasa Jepang 10x Lebih Cepat untuk Kerja di Jepang

Belajar bahasa Jepang dengan metode cepat dan efektif, khusus untuk persiapan kerja di Jepang. Tingkatkan keterampilanmu dan raih peluang karir lebih luas!

Artikel Pocket Nihongo

Jelajahi artikel – artikel menarik seputar kerja ke Jepang serta tips & triknya

Kata kerja Bahasa Jepang dibagi jadi tiga kelompok kata kerja berdasarkan pola konjugasinya. Apa saja itu? Mari belajar dan berlatih bersama di artikel ini!

Kamu bisa berangkat kerja ke Jepang lewat agen penyalur tenaga kerja ke luar negeri resmi. Tapi, kamu harus pandai pilih-pilih, loh. Jangan sampai tertipu.

Artikel ini membahas dasar huruf Jepang dengan mempelajari 10 hiragana dan 10 katakana paling umum sebagai fondasi awal sebelum melanjutkan ke kanji.

Scroll to Top